Selasa, 28 Oktober 2008

Slank Gelar Konser Peduli Lingkungan

Melihat kondisi masyarakat Aceh yang masih diliputi duka akibat serangkaian bencana alam membuat grup band Slank tergugah. Dalam rangkaian turnya ‘Festival Alam dan Budaya Aceh-2’, Slank pengin mengingatkan akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Pasti semua tahu, bencana banjir yang melanda Aceh beberapa waktu lalu tentunya nggak lepas dari pengaruh rusaknya kondisi hutan disana.

Karena itu, menurut promotor musik Slank, Ophan Lamura, kedatangan Slank ke Tanah Rencong itu selain untuk mengkampanyekan pelestarian alam juga mendukung Pemerintah Aceh untuk menghentikan penebangan hutan sementara. Hasil dari konser ini rencananya akan disumbangkan ke Fauna Flora International- Aceh Programe (FFI-AP) untuk pelestarian alam.

Di konser ini para Slanker langsung menikmati aksi panggung Kaka cs dengan lagu pembuka ‘I Miss U but I hate U’. Kaka mampu menghinotis ribuan penonton iktu hanyut dalam lagu-lagunya. Aksi heboh Slank masih dilengkapi dengan penampilan penyanyi asal Aceh Rafli dan grup musik Kande. Konser ini emang sengaja dibikin untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia ini.

Pilihan mendatangkan grup Slank, menurut Ketua Panitia, Tisna Nando karena band ini memiliki concern pada masalah pelestarian lingkungan. “Coba dengarkan lagu-lagu yang mereka ciptakan, beberapa di antaranya bercerita tentang kerusakan hutan di Indonesia,” ujarnya.

Buat fans berat Slank, kedatangan grup band ini emang udah lama ditunggu-tunggu. Selama ini mereka cuma bisa menyaksikannya lewat layar kaca. Begitu tahu Slank hadir di Aceh, kesempatan yang langka ini nggak disia-siakan ribuan fansnya. Mereka datang dari luar Banda Aceh buat nyaksiin aksi Bimbim dan kawan-kawan. Yang pasti mereka mengaku puas banget. Apalagi lagu-lagu yang dibawainnya keren abis….

Slank Fest 23rd Indie

Berawal dari perjuangan sebagai band indie, hingga akhirnya tercatat sebagai salah satu band besar dan memiliki jutaan penggemar fanatik, yang tersebar di pelosok negeri.
Hal ini membuat Slank yang dipelopori sosok Bimbim dan Kaka ini, mengungkap rasa syukur atas 23 tahun eksistensi mereka di dunia musik, dengan menggelar sebuah pesta perayaan musik.
Acara musik yang digelar pada hari Rabu (27/12). acara di gelar mulai pukul 16.00 hingga tengah malam itu secara keseluruhan berjalan aman. Berbeda dengan hasil konser Ungu di Pekalongan ataupun Samsons di Pekanbaru, para Slanker lebih bisa diajak tertib.
Lempar-lemparan botol dan ribut-ribut kecil sudah mulai terjadi saat Kaka membuka panggung besar dengan 3 hits Slank. Namun seketika keributan bisa teratasi, Kaka, Ridho, Abdee, Ivanka dan Bimbim mampu membius massanya untuk menikmati konser dengan tenang.
Puluhan band indie diboyong Slank dalam 2 panggung besar. Sementara panggung utama dibuka dengan kehadiran Kaka (vokal) yang mengendarai Vespa menuju tengah panggung. Puluhan ribu penonton yang memadati Ancol mulai panas.
“Ayo kita rayakan ultah Slank bareng-bareng, asal jangan cari musuh,” teriak Kaka mengawali penampilan Slank.
Konser yang diberi tajuk ‘Slank Fest 23rd Indie’ itu tak hanya menghadirkan banyak band indie yang eksis hingga kini. Namun beberapa musisi tenar mayor label yang dulu pernah jalan di jalur indie pun mendapat kehormatan untuk berkolaborasi dengan mereka.
Sebut saja Sheila on 7dan Nidji. Bersama Sheila on 7, Slank berkesempatan berada di atas panggung dalam 3 lagu. ‘Sephia’, hits andalah So7 menggema diiring suara Kaka. Sementara band asal Yogykarta itu pula sempat membawakan 2 lagu Slank favorit mereka, ‘Maafkan’ dan ‘Terlalu Manis’.
Kolaborasi berikutnya Slank ditemani band pendatang baru yang tengah naik daun, Nidji. Rupanya tren rambut a la Giring ‘Nidji’ sudah ada sejak 23 tahun lalu. Kaka yang selalu memotong pendek atau menggimbalkan rambutnya ternyata punya tipe rambut yang sama dengan Giring. Alhasil duet rambut a la Giring pun jadi ciri tersendiri mewarnai 3 lagu kolaborasi mereka.
Band-band indie lain pun tak kalah seru. Sebut saja White Shoes & Couples Company, Shaggydog, Getah, Sore, Steven & Coconuttreez, Trio Macan dan banyak lagi. Para band yang mendapat kehormatan tampil dalam perayaan ulang tahun Slank ini pun membawakan tembang Slank dengan aransemennya sendiri.
Konser pun ditutup dengan penampilan hot Slank bareng Trio Macam. Rona bahagia jelas tergurat di wajah para personel Slank. Dua puluh tiga tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalani kebersamaan mereka sebagai sebuah band. Namun Slank bisa membuktikan eksistensi mereka di dunia musik hingga kini meski mengalami pasang surut.

Slank Tepati Janji

Janji Slank untuk mengoyang Jayapura benar-benar dibuktikan, super grup Indonesia ini membuat penonton yang memadati Papua Trade Center (PTC) berjingkrak selama kurang lebih satu setengah jam penampilan mereka Minggu (11/9) kemarin.

Ribuan penonton yang sudah memadati lapangan parkir PTC sejak pukul 14.30, langsung melonjak dan berteriak histeris ketika Grup yang diawaki Bimbim, Kaka, Abdee, Ivanka dan Ridho ini naik ke atas panggung.

Sedikitnya 20 lagu yang dibawakan oleh Slank seperti Virus, Harus Mau, Mawar Merah dan Terlalu Manis, bahakan yang membuat penonton lebih histeris lagi ketika Slank membawakan lagu berjudul Lembah Baliem. "Lagu ini kusus dipersembahkan buat Papua," ujar Kaka kepada penonton.

Grup yang sudah terhitung puluhan tahun malang melintang di dunia musik Indonesia ini benar-benar mampu membuat penonton terhibur, bahkan setiap lagu yang dinyanyikan selalu diikuti oleh Slanker nama bagi kumpulan pengemar grup ini. "Akhirnya terwujud juga keinginan Slank datang ke Papua ini, semoga ini merupakan awal yang baik, semoga Papua ini damai selalu," ujar Kaka ditengah penampilannya.

Satu kejadian menarik dilakukan Slank saat berada di atas panggung, setelah pembacaan teks proklamasi dari rekaman suara Presiden RI pertama, Kaka langsung menaikan bendera merah putih yang tergantung di pinggir panggung sejak awal pertunjukan.

Guyuran air pemadam kebakaranpun tidak menyurutkan semangat penonton, bahkan mereka semakin tambah berjingkrak, berkali-kali ribuan penonton ini meneriakkan nama personil Slank favorit mereka.

Konser ini akhirnya ditutup Slank dengan sebuah lagu berjudul Kamu Harus Pulang. "Kalian harus langsung pulang ke rumah, jangan ke Tanjung Elmo," terang Kaka mengakhiri

Konser Anti-Kemiskinan Slank di Ancol

Konser Anti Kemiskinan Slank di Ancol, 17 Oktober 2007
Kelompok musik Slank akan menggelar pertunjukan bertajuk Against Poverty Concert (Konser Anti-Kemiskinan) di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta, pada 17 Oktober 2007.

"Konser dengan tema anti-kemiskinan ini merupakan yang kedua kali digelar Slank. Tahun lalu kita menggelar konser serupa di Lapangan Monas, Jakarta, juga dalam masa Lebaran," kata drummer Bimbim dalam jumpa pers di Jakarta.

Dalam konser tersebut, katanya, Slank akan berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi terkenal, yakni Inul Daratista, Uut Permatasari, dan Denada. Bahkan, yang agak mengejutkan, mereka juga akan tampil bersama presenter dan bintang film Nirina Zubir.

"Kalau kolaborasi dengan Inul, Uut dan Denada bukan hal baru, tetapi dengan Nirina baru sekali," kata Bimbim.

Sementara itu, gitaris Abdee mengatakan bahwa artis-artis tersebut akan tampil membawakan lagu-lagu Slank. Ia mengungkapkan pula bahwa Nirina Zubir akan membawakan lagu Pandangan Pertama (A Rafiq), yang musiknya digarap ulang sesuai dengan ciri khas Slank.

"Terus terang aja lagu itu sudah kita rekam bersama Nirina. Tetapi membawakannya secara `live` (tampil di atas panggung) baru sekali ini," katanya.

Abdee lebih jauh mengatakan bahwa Slank sangat mendukung gerakan pengentasan kemiskinan, termasuk ikut kampanye anti korupsi dan menyerukan gerakan itu dalam tur konser "NgeJinggo Bareng Slank".

"Kita juga menjadi duta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata bassist Ivanka menambahkan.

Konser Anti-Kemiskinan Slank di Ancol dimulai pukul 15.00 WIB. Pertunjukan yang juga akan dimeriahkan oleh penampilan bintang-bintang KDI (Kontes Dangdut TPI) ini merupakan bagian dari kegiatan acara Pekan Lebaran 2007, diselenggarakan Pengelola Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) mulai tanggal 13-28 Oktober.

Selama pekan berlangsung, juga digelar pertunjukan musik Dangdut Kemenangan di lokasi Pantai Indah, mulai tanggal 13-21 Oktober, menampilkan antara lain Tessa Mariska, Hesty Damara, Ade Irma, Trio Jablay, Trio Denok, 3 Ratu Kipas, Maria Eva, Anita dan Ayunita Pramesti,

Selain itu, kelompok akrobat dan peselancar es dari Rusia akan menggelar pertunjukan Moscow On Ice di Hall Rama Shinta Dunia Fantasi. Pertunjukan bertajuk "The Journey of Russian Ice Cirque" ini digelar setiap hari pukul 13.00 WIB dan 15.30 WIB.

Di Usia Ke-18 Slank Tetap Setia Menebar Virus!

Jakarta, Sinar Harapan
Para slankers boleh saja memekik senang. Hingga usia belasan tahun, bendera Slank masih tetap berkibar. Di bawah naungan sayap kupu-kupu, show Slank tahun ini membuktikan grup ini masih disayang penontonnya. Lagu dari album Virus pun digelindingkan. Bunda Ivet bilang, sekalipun pergantian formasi telah terjadi 14 kali, usia Slank tetap paling ”uzur” di antara berbagai grup band saat ini.
Formasi yang terakhir itu kini terus mengibarkan benderanya. Slank yang beberapa tahun ini ditangani oleh Bunda hingga kini tetap muncul sebagai grup terdepan dalam urutan fans. Ratusan fans jadi bukti mudahnya mengumpulkan slankers (sebutan untuk penggemar kelompok ini, Red.) di sebuah gang sempit bersejarah pada tanggal 26 Desember 2001 lalu.
Apa hikmah ultah buat Slank? Bunda Ivet bilang kalau kebebasan Slank dari narkoba tetap merupakan sesuatu yang penting pada HUT Slank. ”Sekarang jadi nggak susah lagi, karena kalau ketergantungan narkoba kan berat sekali mengurusnya,” ujar Bunda kepada SH. Pada album yang kesepuluh ini, menurutnya, Slank memang telah sembuh total.
Dengan formasi Bimbim, Ridho, Ivan, Abdee dan vokalis ”gaek” Kaka, Slank terus saja menggeber dunia musik Indonesia. ”Delapan belas tahun, mudah-mudahan Slank tetap bisa jadi grup yang lirik-liriknya digemari anak muda. Walau telah berganti personel hingga 14 kali, Slank tetap Slank,” tambah Bunda Ivet lagi.
Bagi slankers, Slank adalah segalanya. ”Mau gimana pun, yang penting Slank,” kata seorang slankers. Formasi boleh berganti tapi Slank tetap simbol bendera kupu-kupu dengan Bimbim sebagai pemimpinnya. Buktinya, pementasan sekaligus hari ultah Slank yang diadakan di gang Potlot tetap meriah.
Usia dewasa (jika disetarakan dengan usia manusia) Slank menjadi bukti kemampuan grup ini untuk saling menjaga. Seperti di tahun sebelumnya, para slankers yang memadati Gang Potlot, tempat bersejarah buat personel Slank, mengelukan veteran Slank dan beberapa pemusik lainnya seperti Melly atau Yoyok ”Padi”.

Piawai
Siang itu, di bawah terik matahari, Kaka membuka bajunya dan menggenggam mikrofon sambil menatap ke arah ratusan penggemarnya. Tak mudah menguasai panggung dengan penonton yang sangat antusias dan Kaka membuktikan kepiawaiannya. Hanya beberapa vokalis grup rock saja yang mampu me-manage panggung, termasuk Achmad Albar ”Gong 2000”, Roy ”Boomerang” dan Kaka. Dengan suara khasnya, vokalis berambut kriting dilinting ini mengimbau agar para penonton bisa duduk dengan tenang.

Slank .............

Para slankers pun manut dan tetap di tempatnya masing-masing saat lagu pertama disuguhkan.
Suasana perayaan ulang tahun di markas Slank Jl. Potlot Kalibata, Jaksel sebetulnya sederhana. Pemotongan tumpeng dan sajian musik dari slankers ditutup dengan musik dari Slank. Dengan hiasan dengan simbol hiasan bunga berbentuk kupu-kupu, panggung 3x4 meter jadi ajang kemeriahan hari ultah. ”Pokoknya ramai,” kata salah satu slankers yang pakaiannya dibuat semrawut ala Bimbim.
Tak ada keributan yang terjadi. Panggung yang hanya dibatasi pagar bambu dan berjarak satu meter saja dari penonton sesungguhnya mudah digapai. Namun, para slankers memilih menonton dengan tertib. ”Sampai selesai aman aja, Mas,”ujar salah satu kru yang mengurus sound kepada SH.
Konser yang biasanya dilengkapi dengan aparat keamanan yang berjejer, kali ini malahan diwakili oleh para slankers. Hal yang unik terjadi, slankers menahan kawan-kawannya yang berjejal.
Kesepuluh lagu dari album Slank pun kemudian digelindingkan ke telinga penggemarnya. Para penonton ikut bersuara pada lagu-lagu yang telah ”dihapal mati”. Baru pada lagu ketujuh, desakan penonton bisa menjebol pagar. Namun, syukurlah hingga lagu ”jawara” dari album Virus yang bertemakan perdamaian itu meluncur, penonton tetap bisa tenang.

Damai
Semalam (27/12), dalam rangka merayakan (sekali lagi) ulang tahunnya, Slank kembali menggelar konser. Kali ini, berlangsung di Fashion Café, Jakarta, dalam rangkaian program ”Rock to Café”.
Molor satu jam dari jadwal semula karena menunggu kehadiran penonton, tepat pukul 22.00 WIB Kaka dkk menemui para slankers yang setia menyaksikan band kesayangan mereka. Meski penonton yang hadir jauh dari kapasitas tempat—hanya sekitar 500 orang, Slank tetap berusaha tampil maksimal. ”Tidak penuh juga tidak apa-apa. Biar yang nonton cuma 10 orang, kita maju terus,” ujar Kaka sang vokalis sebelum naik ke atas panggung.
Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab sepinya penonton. Selain harga tiket yang lumayan mahal untuk rata-rata slankers yang berasal dari daerah, Rp100 ribu per orang, soal tempat mungkin juga kurang sesuai bagi pertunjukan Slank. Harus diakui Slank memang lebih cocok manggung di tempat terbuka. Atau, boleh jadi para slankers telah puas menyaksikan kebolehan grup kesayangan mereka sehari sebelumnya di Jl Potlot.
Selama pertunjukan hampir dua jam, Slank menghibur para penggemarnya mulai dari lagu-lagu lama yang menjadi hitsnya hingga lagu-lagu terbaru mereka dari album ke-10, Virus. Sebagian besar lagu yang dibawakan Slank, seperti Tong Kosong, Lembah Baliem, Maafkanlah, Terlalu Manis, Orkes Sakit Hati, Balikin, dan Kamu Harus Pulang benar-benar sudah dihapal penonton. Mereka ikut bernyanyi dan berjoget penuh semangat.
Secara keseluruhan, tak ada yang istimewa dari konser Slank tadi malam. Satu-satunya kejutan malam itu adalah di tengah konser berlangsung, para panitia acara dipimpin oleh Renny Djajoesman selaku pihak promotor, melakukan happening taart buat Slank. Sejumlah panitia memandu sebuah kue taart raksasa jadi-jadian dari bahan styrofoam ke atas panggung diikuti penyerahan kue taart besar ukuran 50x50 cm. Setelah meniup 18 batang lilin bersama-sama diringi lagu Happy Birthday, keluarlah seorang laki-laki berambut plontos bercat biru sekujur tubuh dari dalam kue taart tiruan. Lelaki itu membawa satu rangkaian bunga yang diberikan kepada Bunda Ivet –ibu kandung Bimbim merangkap manajer Slank—sebagai tanda terimakasih mereka terhadap Bunda yang selalu setia mengikuti perjalanan karier mereka selama 18 tahun.
Buat Slank, usia 18 tahun menandakan kedewasaan. Ibarat seorang anak yang sedang tumbuh dari remaja menuju dewasa, demikian pula Slank yang berharap ingin semakin dewasa dalam bermusik sekaligus dapat mempertanggungjawabkan karya-karyanya. ”Mudah-mudahan 18-20 tahun yang akan datang kami masih bisa berada diatas panggung,” cetus Kaka seraya mengucapkan terimakasih atas dukungan para penggemarnya.
Ironisnya, selama usianya genap 18 tahun, grup musik rock yang menggunakan kupu-kupu sebagai simbol mereka masih saja sulit mendapat izin untuk manggung di tempat terbuka di tempat kelahirannya sendiri di Jakarta. Seperti yang terjadi saat mereka merayakan hari ulangtahunnya di markas Potlot dua hari yang lalu (26/12). Saat itu, ungkap Kaka, pertunjukan mereka sempat dicekal polisi karena tidak ada izin. Akibatnya, pertunjukan harus bubar sebelum acara habis. Padahal perkiraan bakal terjadi keributan tak pernah terjadi.
Sama seperti ketika manggung di markas Potlot, sejumlah Slankers fanatik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh, Semarang dan Bogor ketika hadir di Fashion Café memberikan sambutan meriah dan menikmati suguhan Slank, tanpa ada kekerasan sedikitpun. Seperti biasa, mayoritas para Slankers berdandan dengan ciri khas anak jalanan, dengan kaos kutung, ikat kepala dan sendal jepit. Bahkan saat konser berlangsung, seorang penonton mencopot sendal jepitnya dan dengan cueknya mengacung-acungkan kedua sendal jepitnya sambil asyik berjoget. Biar terkesan urakan dan slenge’an, toh konser bisa berjalan aman tanpa gangguan.
Dari atas panggung, Kaka selalu mengingatkan para Slankers untuk tetap bersikap damai. ”Kembalilah dengan damai, ya,” teriak Kaka usai menyanyikan lagu terakhir Kamu Harus Pulang yang dijawab dengan teriakan dan acungan jari telunjuk dan tengah membentuk huruf V.
Seperti lirik lagunya, mungkin aparat kepolisian memang belum bisa memahami Slank yang kini sedikit demi sedikit memperbaiki citranya. Gaya dandanan boleh saja urakan, tapi tetap cinta damai. ”Mereka nggak pernah mengerti…Mereka nggak mau mengerti…Mereka nggak akan mengerti…Itu pasti…”

Slank Gemakan Antikorupsi

Konser Slank Indonesia Antikorupsi di lobi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berlangsung lancar. Tak ada kemacetan di Jalan Rasuna Said ketika konser berjalan mulai pukul 13.40 WIB.
Ratusan karyawan baik dari KPK maupun karyawan perkantoran di sekitarnya meramaikan suasana konser Slank ini.
Slank hadir dengan formasi lengkap, yakni Kaka, Bimbim, Ridho, Ivanka, dan Abdee. Mereka tampil berbaju hitam dan jeans. Tampak hadir juga bunda Ifet dibarengi belasan Slanker mania.
"Kita di sini mau kasih lihat bahwa kami mendukung KPK. Kami berusaha menyadarkan bahwa korupsi adalah kejahatan, bahkan penghianatan," ujar Kaka vokalis Slank kepada INILAH.COM sesaat sebelum manggung.
Di konser ini, Slank membawakan lima lagu yaitu Hey Bung, Birokrasi Kompleks, Gosip Jalanan, Tong Kosong, dan Naik-Naik ke Puncak Gunung.
Tampak beberapa karyawan juga ikut menyanyikan bareng lagu yang populer dengan perjuangan memihak rakyat itu.
Sebelumnya pada konfrensi pers yang digelar sebelum acara dimulai, Slank memberikan sebuah album compact disk berjudul Anti Korupsi yang berisi 13 lagu. Album ini tidak dijual untuk umum dan sepenuhnya diberikan hanya kepada KPK.
"Album ini mengritik pemerintah terhadap kondisi sosial Indonesia," ujar Bimbim saat menyerahkan kepada pejabat KPK.
Konser untuk mengampanyekan Indonesia antikorupsi ini dilaksanakan di lobi KPK dengan backdrop merah yang bertuliskan Bangkit! Lawan Korupsi.
Sekitar 70 anggota satuan Polda Metro Jaya mengamankan konser ini.
Pihak KPK yang diwakili Juru Bicara KPK Johan Budi SP menyambut baik kerjasama dengan Slank yang juga mendukung gerakan antikorupsi.
Konser disudahi pukul 14.05 WIB dan penonton bubar dengan tertib.

Di "Konser Slank 3 Dimensi" Ada New Slank on the Block

Jakarta, KCM


Kelompok musik Slank kembali tampil. Tapi, ada perbedaan mencolok dari pergelaran mereka yang dilangsungkan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (28/2) malam dengan konser-konser mereka di tempat-tempat lain seperti gelangga olah raga atau stadion. Tak ada bau ganja mengepul di udara, atau dandanan slengean para Slanker. Semerbak harum wangi parfum Bvlgari, Benetton, Etienne Aigner hingga Kenzo Leopard menggantikannya.
Pertunjukan yang diberi judul Konser Slank 3 Dimensi ini memang sengaja dirancang untuk para Slanker (sebutan untuk penggemar Slank) berkantong tebal. Untuk bisa menyaksikannya, orang harus merogoh kocek Rp 395.000 (Kelas VVIP), Rp 295.000 (VIP), Rp 195.000 (Kelas I), Rp 125.000 (II) dan 95.000 (Festival). Harga tiket itu merupakan harga awal yang dipasang. Tapi belakangan, pihak penyelenggaranya, Vocuz Entertainment, memutuskan untuk mengurangi jumlah kelas dan tentunya harganya.
Pihak Vocuz Entertainment menerangkan, demi meraih lebih banyak penonton, pemilahan dalam enam kelas diubah menjadi tiga kelas dengan kisaran harga dari Rp 145.000 sampai Rp. 75.000. Perubahan dilakukan sekitar seminggu sebelum pertunjukan.
Tingginya harga tiket yang dipatok jelas membuat orang kurang berminat, terlebih anak-anak muda yang masih meminta uang jajan dari orangtua mereka yang bekerja keras untuk meraih rupiah. Keputusan pun akhirnya diambil oleh sang promotor, Dian Tanjung, untuk mengubah harga tiket.
Namun, tampaknya, kiat itu menjadi kurang manjur. Siaran langsung SCTV harus diperhitungkan sebagai salah satu penyebabnya.
Kelas Festival lumayan penuh. Tapi, tidak dengan tempat-tempat duduk VIP dan tribun. Dari segi perolehan penonton, Konser Slank 3 Dimensi kalah dari pertunjukan Dewa-Ari Lasso yang berjudul Atas Nama Cinta, yang diadakan pada 18 Februari lalu di tempat yang sama.
Padahal, dalam jumpa pers menyambut Konser Slank 3 Dimensi, di Zanzibar Cafe, Jakarta, beberapa waktu lalu, Dian mengutarakan bahwa, "Pertunjukan ini memang sengaja dibuat untuk para penggemar Slank yang tidak ingin menyaksikan penampilan Slank di pangung-panggung terbuka. Biarkan Slank tampil di tempat yang lebih layak."
Hal tersebut diamini oleh Bimbim, penabuh drum Slank. Sebelum Konser Slank 3 Dimensi, grup itu lebih dulu menggelar pertunjukan gratis yang khusus disajikan bagi para Slankers. "Kami punya kebijakan, dalam setahun kami menggelar dua pertunjukan gratis untuk para Slanker. Jadi, pertunjukan ini untuk Slanker yang enggak bisa lihat Slank manggung di lapangan," katanya.
Agaknya sadar bahwa yang dihadapi oleh mereka kali ini bukanlah para Slanker dari kelas ekonomi bawah seperti anak jalanan hingga supir angkot, di Plenary Hall mereka tak tampil seadanya dengan, misalnya, bertelanjang dada.
Di hadapan para penonton malam itu, Slank jadi tampak manis. Terlebih dengan menghadirkan tiga perempuan vokalis yang mewakili tiga jenis musik, yaitu Nicky Astria dari rock, Syaharani jazz dan Kristina dari dangdut. Belum lagi, mereka didukung Tya Subiakto Orchestra plus 30 orang anggota paduan suara yang seluruhya perempuan. "Biasanya kan perempuan di sarang penyamun. Sekarang, penyamun di sarang perempuan...." celetuk Kaka, vokalis Slank, kepada pers.
New Slank on the Block
Konser yang dimulai pada pukul 21.00 WIB tersebut dibagi atas tiga segmen. Segmen pertama, rock and roll, dengan menampilkan penyanyi dangdut Kristina. Kristina menemani Kaka membawakan lagu-lagu Balikin (dari album Tujuh, 1998) dan Orkes Sakit Hati (dari album 999+09, 1999).
Sayang, Kristina tak mampu mengimbangi Kaka di panggung. Ya vokalnya, ya kepercayaan dirinya yang terekspresikan. Kristina lebih cocok untuk lagu yang mendayu-dayu. Lagu Balikin yang dinyanyikan oleh Kristina dalam versi dangdut pun tidak cukup mengangkat penampilannya, malah terdengar aneh di telinga. Pendek kata, kehadiran Kristina bukan sesuatu yang istimewa dalam Konser Slank 3 Dimensi.
Setelah duet dengan Kristina, Kaka selanjutnya mengusung dua lagu jagoan lagi --Tong Kosong dan Jakarta Pagi ini. Sesudah itu, Bimbim, tanpa iringan musik, menyusul dengan melantunkan 6.30 Pagi di pintu masuk tengah tribun Plenary Hall.

Lain halnya dengan Syaharani. Ia tampil ciamik untuk Full Moon Blues --yang diambil dari album milik Slank berjudul Mata Hati Reformasi (1998). Ia diiringi oleh permainan gitar akustik Abdee Negara, satu dari dua gitaris Slank. Sesudah itu, masih bersama Syaharani, Slank mendendangkan lagu lain dari album yang sama, Ketinggalan Jaman (Kampungan).
Slank yang bisa tampil bebas dengan gaya slengean, malam itu mau tak mau harus mengikuti konsep pertunjukan yang telah dibuat. Unik sekaligus menggelitik, saat kelompok yang juga dihuni oleh Ridho Hafiedz (Ridho, gitar) dan Ivanka (Ivan, bass) itu hendak membawakan lagu Ngangkang yang didukung oleh DJ Anton. Mereka membuka nyanyian dengan menyuguhkan gerakan tari yang biasa dilakoni oleh para boy band. Jadilah Slank punya julukan baru untuk penampilan yang satu itu, "New Slank on the Block", plesetan dari boy band New Kids on the Block yang pernah dikenal di awal 1990-an.


Di segmen ketiga, Slank tampil dengan iringan Tya Subiakto Orchestra dan paduan suara. Mereka mengusung sejumlah lagu andalan, seperti Bang Bang Tut, Pulau Biru, Makan Gak Makan, Gara-gara Kamu (dari labum baru alias album kesebelas, Satu Satu) dan Pak Tani.
Kehadiran bintang rock sexy asal Bandung Nicky Astria bisa disebut sebagai klimaks dari konser Slank tersebut. Duet Nicky dan Kaka didukung oleh orkestra mampu menghidupkan suasana menjadi lebih semarak.
Dua lagu lama dinyanyikan oleh Nicky dan Kaka, yakni Maafkan dan Terlalu Manis. Dua lagu itu memang terkenal bahkan sampai ke mereka yang bukan pengagum bebuyutan grup tersebut. Maka, terdengarlah koor menggema di Plenary Hall.
Kamu Harus Pulang, seperti biasa, lalu menjadi lagu terakhir sebelum Slank masuk ke balik panggung dan kembali lagi ke pentas untuk memberikan encore.
Suarakan Antiperang Lewat Musik
Kehadiran bintang-bintang perempuan dalam konser Slank kali ini memang bukan tanpa tujuan. Lewat konser itu, kelompok musik yang berdiri sejak 1991 tersebut mencoba menyuarakan sikap terhadap upaya-upaya yang ditempuh lewat jarang perang. Seperti kata Abdee dalam jumpa pers, bersenjatakan musik, khususnya konser itu, mereka mencoba berteriak menentang perang. Tema yang diusung pun berbunyi: "Stop War! Kalau Berani Satu Satu." Satu Satu diambil dari judul album baru, album kesebelas mereka.
Lantas mengapa perempuan? Dengan diplomatis Abdee berujar, "Sejarah mencatat, wanita selalu turut memegang peranan penting dalam kehidupan dunia. Wanita bisa mengubah sejarah. Karena wanita, bisa terjadi perang. Tapi, wanita juga bisa mencegah perang."

Senin, 27 Oktober 2008

Konser "terpanas"

Minggu, 30 Desember 2007 09:01

Kapanlagi.com - "Kami merasa konser ini sukses serta perasaan cinta dan damai yang kami sampaikan kepada Slankers (sebutan untuk penggemar Slank) tersampaikan," ujar Bimbim (drummer), dalam jumpa pers usai konser 'From Slank With Love' di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (29/12) malam.
Sang penggebuk drum ini mengakui, konser sempat diwarnai beberapa kali kericuhan, namun ia menganggap secara keseluruhan konser berlangsung sukses karena acara tersebut dapat berjalan hingga akhir dan kericuhan bisa diredam oleh aparat keamanan.
"Memang aku sempat emosi, aku kesal karena mereka berantem sambil melempar bendera Merah Putih, itu kan bendera negara kita, seharusnya tidak boleh begitu," katanya.
Konser bertajuk 'From Slank With Love' itu dimulai pada pukul 20.30 WIB dan dibuka dengan lagu Pulau Biru.
Sejak awal konser, penonton seperti tersengat aliran listrik saat gebukan drum Bimbim mengawali penampilan Slank. Ribuan orang itu lantas tersentak dan spontan berjingkrak sambil ikut bernyanyi.
Sebelum konser, Bunda Iffet naik ke pentas dan menyapa para Slankers serta memimpin bacaan basmallah seraya berharap semua penonton menjaga ketertiban dan keamanan.
Sayangnya, harapan perempuan yang malam itu tampil sportif dengan kaos putih dipadu celana jins dan kerudung merah itu hanya tinggal harapan, karena sedikitnya tiga kericuhan sempat terjadi selama konser berlangsung.
Sementara sebagian penonton terlibat kericuhan, konser terus berlangsung antara Slank dan duo penyanyi T2 (Tika dan Tiwi) dalam lagu Kirim Aku Bunga, duet dengan Nirina Zubir dalam Pandangan Pertama, dan bersama Maia Estianty menyanyikan Maafkan dan Ku tak Bisa.
"Dengarkan ya, Maia mau curhat nih," ujar Kaka (vokalis) sambil tersenyum saat Maia akan menyanyikan lagu Ku Tak Bisa.
Panas
Konser Slank dalam rangka ulang tahun ke-24 ini dianggap Kaka sebagai konser mereka yang paling 'panas'. Hal ini karena kehadiran sembilan perempuan yang tampil bergantian bersama Slank, sehingga semakin menghangatkan suasana malam Minggu di pinggir pantai itu.
Suasana 'panas' antara lain terlihat ketika Dewi Persik dan Kaka menyanyikan lagu I Miss You. Goyangan dan liukan tubuh Dewi Persik mendapat teriakan riuh dari penonton, apalagi kostumnya yang seksi dengan baju tanpa lengan dan celana super pendek dipadu stoking jala-jala warna hitam.
"Gila, 'panas' banget di panggung tadi. Meleleh rasanya," ujar Kaka yang melepas kaosnya dan menyanyi sambil bertelanjang dada sejak lagu kesepuluh.
Sabtu malam di penghujung 2007 itu tampaknya menjadi milik Slank dan ribuan Slankers. Para personel Slank tampil penuh energi, demikian halnya para penggemar yang tak lelah bernyanyi, bersorak, dan berjingkrak.
Heboh dan panasnya penonton ini diakui sejumlah penonton yang selama bertahun-tahun tidak pernah melewatkan konser Slank.
"Ini benar-benar konser Slank yang seru, karena mereka mengajak para wanita menyanyi. Apalagi, konsep pengemasannya semakin bagus dibanding konser-konser tahun sebelumnya," ujar seorang penonton dari Depok, Dian.
Sementara itu, sepanjang konser berjalan puluhan aparat keamanan terlihat sibuk mengeluarkan penonton yang lemas dari kerumunan orang, sedangkan beberapa aparat terlihat menyeret keluar sejumlah penonton yang tampak memicu kericuhan.

Selasa, 21 Oktober 2008

Jadwal Konser SLANK

Event
when: 01.11.2008 | 18.30 h
Event title Indigo (Indonesian Night On The Go)
Where: Ohio Expo Center & State Fair - Rhodes Hall - Columbus

Category: Konser


Event description:
Permias Columbus Presents:
Indigo (Indonesian Night On The Go) Feat. Slank
Ohio Expo Center & State Fair - Rhodes Hall
1 November 2008
6.30pm
717 E.17th Ave
Columbus, OH 43211

Location
Venue Ohio Expo Center & State Fair - Rhodes Hall

Homepage: http://www.amiando.com/Indigo.html?page=217652

Street: 717 E.17th Ave
ZIP: Ohio
City Columbus
Country: US


Event
when: 02.11.2008 | 19.00 h
Event title USA Promo Tour
Where: SANTOS PARTY HOUSE - NEW YORK

Category: Konser


Event description:
Sorry, no description available

Location
Venue SANTOS PARTY HOUSE

Homepage: http://www.ticketweb.com/

Street:
ZIP:
City NEW YORK
Country: US

Event
when: 05.11.2008 | 20.00 h
Event title USA Promo Tour
Where: JAMMIN JAVA - VIENNA, VA

Category: Konser


Event description:


Location
Venue JAMMIN JAVA

Homepage: www.slank.com

Street:
ZIP:
City VIENNA, VA
Country: US


Event
when: 26.10.2008 | 17.00 h
Event title USA Promo Tour
Where: CLUB 705 - HERMOSA BEACH, CA

Category: Konser


Event description:
Sorry, no description available

Location
Venue CLUB 705

Homepage: http://www.club705.com

Street:
ZIP:
City HERMOSA BEACH, CA
Country: US

Foto Konser Kebangkitan Nasional




Foto Konser untuk Gugun Gondrong



Foto Konser di TMII





Foto Konser Ambonia Specta di Ambon



Biografi

Slank pertama kali terbentuk pada 1983 bermula dari band sekolah yang diberi nama Cikini Stone Complex (CSC). Dengan personelnya Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal). Mereka membawakan lagu-lagu dari Rolling Stones sebagai ekspresi kesukaan mereka terhadap grup band tersebut. Namun CSC ini akhirnya tidak bisa dilanjutkan.
Namun karena keseriusan Mas Bimo (Bim2) dalam hal musik bersama dua saudaranya Denny dan Erwan mereka membentuk sebuah band baru bernama Red Evil dengan formasi Bim2 (drum), Bongky (gitar), Denny (bass), Erwin (vokal), Kiki (gitar). Kali ini mereka tampil dengan konsep baru, kini dalam aksinya mereka berani menampilkan lagu ciptaan sendiri. Penampilan mereka di atas panggung yang asal-asalan serta urakan, membuat penonton yang sering menyaksikan penampilan mereka menyebutnya band "Slengean" sejak saat itulah mereka memutuskan untuk mengubah namanya menjadi "SLANK". Beruntunglah Mas Bim2, karena tekad dan aktifitasnya di dunia musik didukung oleh kedua orang tuanya, dengan ikhlas mereka merelakan sebagian ruang di rumahnya di jalan Potlot/14 dijadikan tempat latihan sekaligus markas berkumpulnya kelompok"SLANK".
Pergantian personil menjadi suatu persoalan yang tidak terelakkan dalam perjalanan karir mereka, setelah sekian kali berganti, baru pada formasi ketiga belaslah Bim2 (drum), Bongky (bass), Pay (gitar), Indra (keyboard), Ka2 (vokal) akhirnya tekad dan keseriusan mereka di jalur musik membuahkan hasil. Setelah beberapa kali ditolak oleh produser musik yang meragukan kemampuan mereka, akhirnya salah satu personel mereka Indra mempertemukan "SLANK" dengan "Budi Sasoeti" seorang produser (yang sering memakai jasa ayah Indra yang bekerja sebagai seorang fotografer untuk pembuatan cover album yang diproduserinya). Setelah mendengarkan demo SLANK, Budi mempunyai keyakinan bahwa musik SLANK akan banyak digemari, Budi menilai bahwa aliran musik SLANK berbeda dari aliran musik lain, mereka berani memadukan aliran Pop, Rock n' Roll, Blues dan Etnik menjadi suatu aliran musik khas SLANK. Keyakinan Budi akhirnya terbukti album pertama SLANK SUIT..SUIT HE..HE... meledak di pasaran dengan hits single "Maafkan". Hal ini membuat SLANK mendapat penghargaan berupa BASF Award pada tahun 1991 sebagai pendatang baru terbaik.

Sejak saat itulah SLANK digemari dan dicintai penggemarnya di seluruh Nusantara. Kemudian mereka mengeluarkan beberapa album diantaranya:

Album ke-2 KAMPUNGAN-1991
Album ke-3 PISS-1993
Album ke-4 GENERASI BIRU-1994
Album ke-5 MINORITAS-1995
Walaupun sudah menyelesaikan album kelimanya SLANK harus kehilangan tiga personelnya Bongky, Indra, dan Pay (yang kini sukses dengan grup barunya BIP). Dengan 2 personelnya Bim2 dan Ka2 yang dibanyu 2additional music Ivanka (bass) dan Reynold (gitar) SLANK mencoba bertahan dengan melahirkan album ke-6 LAGI SEDIH tahun 1996 yang menunjukkan suasana hati mereka saat itu. Hingga akhirnya pada tahun 1996 SLANK kembali membentuk formasi barunya yang merupakan formasi ke-14. SLANK berhasil melahirkan beberapa album barunya:

Album ke-7 TUJUH-1997
Album ke-8 MATA HATI REFORMASI-1998
Album ke-9 999 09-1999 (Double album)
Album ke-10 VIRUS-2000
Album ke-11 SATU-SATU-2002
Album ke-12 ROAD TO PEACE-2003
Album ke-13 PLUR-2005
Album ke-14 SLANKISSME-2006
Album ke-15 SLOW BUT SURE-2007
Album ke-16 OST GET MARRIED-2008

SLANK adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya SLANK tidak saja berhasil merebut hati penggemar, tapi SLANK juga telah berhasil membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap.

Slank Heboh Di Probolinggo

KERINDUAN itu pun sontak terbalaskan ketika lagu “I Miss U But I Hate U” mengentak. Dari kerumunan yang sebelumnya berjejal tidak menentu, semua penonton pun langsung memusatkan perhatian ke atas panggung mengikuti nyanyian lagu dari album bertajuk “Bajakan” itu sambil berteriak-teriak.
Pemandangan pada konser Slank bertajuk “Gudang Garam Internasional; Slankissme Tour” Rabu (21/11) malam itu, memperlihatkan para penonton seakan-akan sangat merindukan penampilan mereka setelah menunggu bertahun-tahun.
Namun, itulah wujud antusiasme para Slankers yang memang selalu diperlihatkan sesering apa pun mereka melihat penampilan grup band yang personelnya terdiri dari Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), Ivanka (bas), dan Bimbim (drum).
Itu pula yang terjadi tadi malam di Lapangan Wonoasih, Probolinggo. Saking antusiasnya, jumlah penonton di area konser yang mencapai 10.000, terus-menerus semakin padat akibat makin banyak penonton yang ingin masuk dan melihat langsung penampilan Slank.
Sejak awal penampilannya, Slank sudah langsung memanaskan suasana. Lagu-lagu bertempo cepat dengan iringan musik yang mengentak, langsung ditawarkan kepada penonton dengan “Gara-gara Kamu” dari album bertajuk “Satu-Satu”, “Malam Minggu”, serta medley “Di Rumahku”, dan “Sederhana”.
Disuguhi beat yang keras secara berturut-turut, penonton pun langsung berteriak meminta air untuk disiram ke arah penonton. Dengan kesesakan yang selalu diwarnai jingkrak-jingkrak ditambah udara yang tidak sejuk, penonton memang langsung merasa kepanasan.
Semangat penonton semakin terlihat saat “Mars Slanker” dinyanyikan. Semua penonton dengan teriakan yang diupayakan sekeras-kerasnya bersama-sama menyanyikan lagu itu.
Di sini tempat cari senang/Salah tempat kalau kau cari uang/Di sini orang-orang penuh kreativitas/Tempat orang-orang survive// Di sini bukan anak-anak malas/Tempatnya para pekerja keras/Di sini bukan anak-anak manja/Sedikit kerja… banyak mintanya//
Meski konser itu bertajuk sama dengan judul album terakhir mereka, Slank memang lebih banyak membawakan lagu-lagu dari album terdahulunya yang sempat menjadi hit. Termasuk juga “Tong Kosong”, “Hujan”, dan “Ku Tak Bisa” yang dinyanyikan kemudian.

Foto Konser

Foto Konser

Foto Konser

Foto Konser

Foto Konser

Foto Konser

Konser Slank Aman

KabarIndonesia - SUBANG,  Komandan Yonif 312 Kala HItam, Letkol. Inf Asep Sarifudin mengatakan, aksi SLANK dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT ke-62 Kodam III Siliwangi. Hal tersebut diungkapkannya pasca pelaksanaan, Minggu (27/4).

"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua masyarakat yang tertib, aman dan lancar dalam Pagelaran Nge Jinggo Bareng Slank di Yonif 312 Kala Hitam, dalam rangka menyambut HUT ke-62 Kodam III Siliwangi," ungkapnya.

Konser Slank di Kota Subang yang digelar di lapangan Yonif 312 Kala Hitam sangat luar biasa, sekitar 15 ribu Slanker dari berbagai daerah Subang maupun dari luar Subang turut memadati lapangan bola Yonif 312 Kala Hitam, Sabtu Malam (26/4). Sebelum konser grup Slank dimulai para Slankers sudah memadati lapangan sejak sore hari, sementara di luar, para Slankers yang lain masih berebut masuk di luar lapangan. Penjagaan yang dilakukan saat konser Slank dilakukan super ketat, mulai dari pintu masuk hingga di lapangan. Penjagaan super ketat dilakukan oleh sejumlah anggota TNI dari Yonif 312 Kala Hitam dan anggota Satuan Pengendali Massa (Dalmas) dan aparat kepolisian yang menggunakan pakaian preman. Penjagaan super ketat tersebut tampak dari banyaknya ring sebelum masuk ke lokasi, untuk mencapai lokasi, HOKI harus melalui sedikitnya 3 ring.

Turut hadir dalam konser Slank Danyon 312 kala hitam Letkol Asep Sarifudin dan Kapolres Subang, AKBP. Drs. Sugiyono. SH. Dalam sambutannya, Dan Yonif 312 Letkol Asep Sarifudin, menghimbau kepada para Slankers agar tetap bisa menjaga keamanan, "Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
  Himbauan Dan Yonif 312 tersebut diamini oleh para Slankers, sebab hingga bubaran konser Slank yang dilaksanakan untuk kedua kalinya di lapangan Yonif 312 Kala HItam tersebut tidak ada satu pun kejadian yang mengganggu jalannya konser

Konser Slank Sukses, Slanker Mania Terpuaskan

Stadion Mandala Remaja Karang Panjang Ambon, dipenuhi ribuan slanker, Kamis (28/8) sore. Alam sepertinya bersahabat dan ikut menyambut konser band rock papan atas Indonesia ini. Sejak pagi, matahari memancarkan sinarnya, setelah hampir dua bulan bersembunyi di balik mendung.

STADION Mandala Remaja Karang Panjang Ambon, dipenuhi ribuan slanker, Kamis (28/8) sore. Alam sepertinya bersahabat dan ikut menyambut konser band rock papan atas Indonesia ini. Sejak pagi, matahari memancarkan sinarnya, setelah hampir dua bulan bersembunyi di balik mendung.

Pukul 15.45 WIT, Kaka, Bimbim, Abdee, Ivan dan Rido bersama bunda Ifet, dari hotel Manise tempat mereka menginap menuju venue. Meilani Subonno, salah satu rocker wanita Indonesia yang sengaja datang bersama Slank, sudah tiba lebih dulu panggung. Bidadari-bidadari Penyelamat Slank atau anggota slanker klub Ambon, tetap mengawal idola mereka.

Tak lama berselang, Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Brigjen Polisi Mudji Waluyo dan Panglima Kodam XVI Pattimura Mayjen TNI Rasyid Q. Aquary tiba di tempat konser.

Slanker mania makin penasaran. Jam empat sore lebih sedikit, hits I Miss You But I Hate You, Gara- Gara Kamu dan Generasi Biru dilantunkan oleh suara khas Kaka yang ngerock, membuat penonton berjingkrak dan histeris. Rindu yang dipendam setelah konser mereka 10 tahun lalu terobati.

Usai tiga tembang pembuka, Slank menyanyikan lagu yang diciptakan khusus oleh Slank bagi para penggemar yang isi syairnya mengajak generasi muda untuk hidup mandiri dan tidak cengeng, yakni Mars Slanker. Rupa-rupanya, lagu ini sangat dihafal oleh para slanker mania di Ambon. Di kiri kanan penonton yang sengaja datang dengan gaya norak, menyanyi sambil berjingkrak mengikuti gaya Kaka di atas panggung.

Selanjutnya, berturut-turut Slank menyanyikan hits dari beberapa album mereka, yaitu Loe Harus Grak, Virus, Bang2 Tut, Tong Kosong, Maafkan, Terlalu Manis dan Sambar Gledek.

Ditengah-tengah lagu yang dinyanyikan, grup yang telah berkarya selama 25 tahun ini, terus menyampaikan pesan-pesan anti narkoba.

Rupanya, jiwa dan rasa nasionalis tetap ada di dada mantan para pecandu narkoba ini. Lagu ke-12, Slank dengan gaya nyanyi yang khas dan bersemangat mengajak penonton menyanyikan lagu Hari Merdeka. "Ini kan masih bulan Agustus, peringatan kemerdakaan mari kita menyanyi lagu ini secara bersama," ajak Kaka.

Lagu ke-13, Slank secara khusus menyanyikan lagu yang paling banyak direquest oleh slanker mania di Ambon untuk dinyanyikan dalam konser ini, "Seperti Para Koruptor", yang sengaja diciptakan untuk mengingatkan para koruptor yang memakan uang rakyat di negara ini.

Usai lagu ini, Kaka meminta khusus, satu nona Ambon hitam manis untuk naik ke panngung dan berduet dengan Slank menyanyikan hits mereka "Pandangan Pertama" yang dipopulerkan Slank bersama Nirina Zubir.

Maryoni Saherlawan, Nona Ambon Hitam Manis yang sempat ikut audisi Indonesian Idol V di Jakarta ini, tak menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut. Bersama Slank, mahasiswi Universitas Pattimura ini sukses menggoyang panggung. Gayanya yang centil membuat personil Slank dan penonton terhibur. Tidak kalah dengan Nirina Zubir.

Kemudian dilanjutkan dengan lagu Orkes Sakit Hati, SBY dan Ku Tak Bisa. Dua hits terakhir, Kuil Cinta dan Kamu Harus Pulang menutup jumpa Slank dengan slanker mania di Ambon yang hanya berlangsung dua jam itu. (rbb)Radio Baku Bae - Ambon

Konser Slank: Hadiah Buat para Slankers Ambon

Jumat, 29 Agustus 2008
Group band papan atas di tanah air, Slank tampil memukau di hadapan 20-an ribu pendukung fanatiknya yang membludak dalam konser bertajuk "Amboina Specta Show 2008", di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang, Kota Ambon, Kamis.

Konser yang digelar Harian Umum Siwalima bekerja sama dengan Polda Maluku, A Mild dan Telkomsel itu, merupakan menjadi "kado" terindah yang dipersembahkan jajaran Polda Maluku dan Kodam XVI/Pattimura, karena mampu menjaga kondisi keamanan di Maluku tetap kondusif dan aman pasca Pilkada Maluku, 9 Juli 2008 lalu, serta Pemilihan Bupati-Wakil BUpati Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dan pemilihan Walikota-Wakil Walikota Tual, 12 Agustus lalu.

Konser itu dibuka secara bersamaan oleh Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Mudji Waluyo dan Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Rasyid Qurnuen Aquary bersama-sama ibunda pentolan group Slank yang sering disapa Bunda Ifet oleh para Slankers.

Sebelum Slank hadir, artis Melanie Subonno yang menjadi "ikon" penyanyi rock wanita di Indonesia itu, juga tampil memukau para slanker yang memenuhi lapangan sepakbola terbesar di Kota Ambon itu.

Slank membuka pertemuan dengan para fansnya dengan tembang "hits I Miss You But I Hate You" menyusul "Gara- Gara Kamu" dan Generasi Biru yang dilantunkan oleh suara khas Kaka yang ngerock, membuat penonton berjingkrak dan histeris.

Usai tiga tembang pembuka, Kaka kemudian menyanyikan yakni Mars Slanker yang diciptakan khusus bagi para penggemarnya itu, yang isi syairnya mengajak generasi muda untuk hidup mandiri dan tidak cengeng. Rupa-rupanya, lagu ini sangat dihafal oleh para slanker mania di Ambon, karena semua terlihat menyanyi bersama sambil berjingkrak mengikuti gaya Kaka di atas panggung.

Selanjutnya, berturut-turut group band yang digawangi, Kaka, Bimbim, Abdee, Ivan dan Rido yang juga berasal dari Ambon itu, meluncurkan tembang-tembang hitsnya dari 18 album yang telah diciptakan yakni "Loe Harus Grak", "Virus, Bang2 Tut, Tong Kosong, Maafkan, Terlalu Manis dan Sambar Gledek.

Di tengah-tengah lagu yang dinyanyikan, personil band yang telah berkarya selama 25 tahun ini, terus menyampaikan pesan-pesan moral mereka untuk memberantas narkoba. "Tinggalkan narkoba sebelum terlambat, karena tidak ada gunanya," ujar Kaka seraya mengajak slankers mania, termasuk ribuan personil Polisi dan TNI yang hadir itu untuk meneriakkan "katakan tidak untuk narkoba".

Di tengah-tengah konser yang berlangsung selama dua jam itu, Kaka Slank juga mengajak pendukung fanatiknya termasuk ribuan personel TNI/Polri yang hadir untuk menyanyikan sebuah lagu bertema kemerdekaan yakni "Hari Merdeka" guna menggugah semangat dan rasa nasionalisme. "Kebetulan sekarang masih bulan Agustus, dari kita baru selesai merayakan kemerdekaan, maka tidak salahnya kita semua menyanyikan lagu ini secara bersama," ajak Kaka.

Para mantan pecandu narkoba ini, kemudian meluncurkan tembang yang paling banyak direquest oleh slanker mania di Ambon dalam konser itu yakni "Seperti Para Koruptor", yang sengaja diciptakan untuk mengingatkan para koruptor yang memakan uang rakyat di negara ini.

Guna melampiaskan 10 tahun kerinduannya untuk manggung kembali di Kota Ambon, Kaka Slank kemudian meminta salah seorang satu "nona Ambon hitam manis" untuk naik pangung dan berduet bersama menyanyikan hits mereka "Pandangan Pertama" yang sudah dipopulerkan Slank bersama Nirina Zubir.

Maryoni Saherlawan, si nona Ambon hitam manis yang sempat ikut audisi Indonesian Idol IV dan V di Jakarta ini, dan diajak naik panggung itu, tidak menyia-nyiakan kesempatan langka untuk berduet, bergoyang dan dan berpelukan bersama Kaka.

Mahasiswi Universitas Pattimura ini sukses menggoyang panggung dengan gayanya yang centil membuat personil Slank dan penonton terhibur benar-benar terhibur dan bergoyang serta maupun bernyanyi. Gaya Maryoni malah tidak kalah dengan Nirina Zubir yang sempat berduat dengan Kaka dan turut mempopulerkan lagu itu.

Kaka kemudian memuaskan para penggemar mereka dengan menyanyikan lagu "Orkes Sakit Hati", "SBY" serta Ku Tak Bisa, dan menutup konser itu dengan dua hits terakhir yakni Kuil Cinta dan Kamu Harus Pulang.

Bahkan di tengah-tengah lagu "kamu harus pulang" Kaka masih sempat mengingatkan slankers mania dan masyarakat Kota Ambon untuk memelihara kondisi yang semakin kondusif, jauhi konflik serta tidak menggunakan narkoba.

"Kami ingin Ambon tetap aman, sehingga dapat menjawab rindu kami untuk kembali ke Ambon yang indah karena keindahan pantai serta masakannya," ujar Kaka menutup konser yang berlangsung aman tanpa diwarnai kerusuhan seperti yang terjadi di daerah lain itu.

Iwan Fals dan Slank dalam Konser “Solidaritas Untuk Aceh” di Malang

Kamis, 17 Februari 2005 selang 3 hari setelah pesan cinta untuk Roy Suryo, Slank dan Iwan Fals melakukan tour konser yang disponsori oleh A-Mild. Konser ini berlokasi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang
Konser ini sebenarnya merupakan promosi yang selama ini sering dilakukan oleh A-Mild dalam bentuk rangkaian tour musik ke berbagai kota. Hanya saja kali ini A-Mild mengusung tragedi tsunami Aceh dan Sumatera Utara dalam rangkaian tour musiknya, itu sebabnya rangkaian konser kali ini bertajuk Solidaritas Untuk Aceh dengan tema khusus di Kota Malang Bersatu Dalam Damai. Kota Malang sendiri merupakan kota kelima [saya agak lupa pastinya Malang berada pada urutan ke berapa?] yang dikunjungi.
Yang menarik dari rangkaian konser kali ini adalah A-Mild menyumbangkan seluruh hasil penjualan tiket untuk tragedi tsunami di Aceh dan Sumatera Selatan. Iwan Fals dan Kaka Slank dalam konser ini mengungkapkan, bahwa sampai dengan saat ini (saat tulisan ini saya buat) Kota Malang mencatat pemasukan terbesar untuk sumbangan ke Aceh sebesar 130.000.000 Rupiah. Itu artinya jika dirata-rata dengan harga tiket sebesar 20.000 Rupiah maka jumlah penonton konser kurang lebihnya adalah 6500 orang bahkan bisa jadi lebih banyak dari hitungan saya ini smile. Wow, sebuah nominal rupiah yang cukup besar untuk saudara-saudara kita di Aceh, walaupun jumlah tersebut masih tidak seberapa jika dibandingkan dengan kerusakan yang dialami oleh Aceh dan sekitarnya.
Saya pribadi sebenarnya bukanlah fans fanatik dari Slank, itu sebabnya (hampir) tidak semua lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Slank saya hapal diluar kepala. Kehadiran Saya dalam konser kali ini lebih didasari karena adanya keikutsertaan Iwan Fals. Ya, Saya adalah salah satu penggemar Iwan Fals. Saya mulai menyukai Bang Iwan sejak saya bersekolah di bangku SMP, jadi dapat dipastikan (hampir) semua lagu-lagu Bang Iwan saya hapal semua lirik lagunya.
Saya tidak akan berbicara banyak tentang isi konser, yang jelas konser ini diawali oleh grup musik Slank yang menghentak di awal dengan beberapa lagu dari album terbarunya yang berjudul Plur. Ada beberapa hal menarik yang mungkin perlu Saya sampaikan sehubungan dengan konser ini. Beberapa yang sempat saya catat dan berkelebat dalam otak Saya adalah:
Konser ini seluruh penjualan tiketnya disumbangkan untuk tragedi tsunami Aceh dan Sumatera Utara (seperti yang telah saya jelaskan diatas), bahkan terdiri dari rangkaian tour diberbagai kota, selama ini yang Saya tahu konser seperti ini hanya berlangsung di satu tempat dan selesai begitu saja
Iwan Fals dan Slank dapat dikatakan memiliki segmen penggemar yang jelas-jelas berbeda, namun kenyataannya di lapangan semua dapat berbaur dan menikmati konser ini. Terbukti tidak ada kerusuhan ataupun tawuran yang ditimbulkan oleh konser ini
Khusus untuk Iwan Fals, pada saat ia berada di panggung, semua logo-logo A-Mild entah itu yang berfungsi sebagai alas panggung, header panggung ataupun background panggung semuanya dilepaskan, sehingga panggung bersih sama sekali dari atribut sponsor. Sepertinya Iwan Fals memegang komitmen bahwa panggung adalah miliknya, sama seperti konsistensinya yang tidak pernah menjadi bintang iklan sekalipun
Kharisma Iwan Fals yang besar terlihat pada saat ia berada di panggung. Hal ini dibuktikan dengan bernyanyi namun hanya bermodalkan gitar biasa dan harmonika, selain itu semua lagu-lagu yang dinyanyikan adalah ciptaan terbarunya yang berkisah tentang tragedi Aceh, otomatis hampir sebagian besar (atau semua?) penonton tidak mengenal lagu tersebut, namun pada kenyataannya semua penonton dapat duduk (DUDUK DILAPANGAN BOLA!) dengan tenang dan manis mendengarkan Iwan Fals bernyanyi. Hal ini semakin menunjukkan bahwa ia memang pantas untuk menjadi legenda di blantika musik Indonesia. Rasanya belum ada tokoh musik di Indonesia yang berani bernyanyi di hadapan ribuan orang dengan bermodalkan lagu baru, gitar biasa, harmonika dan seorang diri!, sebab bisa jadi bukan didengarkan oleh penonton tetapi akan dilempar sandal ataupun botol
Penonton yang hampir sebagian besar berdomisili di Malang juga menunjukkan karakter khas mereka yang menunjukkan AREMA. Yel-yel yang biasanya diteriakkan dalam setiap pertandingan sepakbola terkadang terdengar saling bersahut-sahutan yang akhirnya semakin menambah semarak suasana konser, bahkan Bang Iwan dan Slank sampai jingkrak-jingkrak ketika penonton meneriakkan yel-yel AREMA. Yel-yel tersebut diteriakkan tanpa ada iringan musik dari SLANK sama sekali loh!, “Hoiiii, Singo Edan” kata Bang Iwan. “Ya inilah Malang Bang, selamat datang di Malang Bang..” Saya membatin
Konser ini mengingatkan saya pada waktu Jamrud juga melakukan rangkaian konser dan salah satunya berlokasi di Kota Malang. Pasca rangkaian konser saya sempat melihat Jamrud di wawancara oleh MTV Asia dan ditanyakan seperti ini “Dari rangkaian konser yang kalian lakukan, Kota manakah yang paling berkesan”, dan saya masih ingat betul Jamrud mengatakan Malanglah kota yang paling berkesan. Kenapa berkesan? “Karena pada waktu di Malang semua penonton bisa enjoy dengan lagu-lagu yang kita nyanyikan bahkan bisa loncat-loncat, seru dan tanpa kerusuhan dari awal sampai dengan akhir padahal ruangannya tidak terlalu besar
Mungkinkah rangkaian tour konser ini dijadikan kompetisi sejak awal dilakukan?, yang Saya maksud kompetisi adalah dilombakan untuk penentuan penonton terbaik dan jumlah terbesar penyumbang dalam rangkaian tour konser, kompetisi ini tidak perlu menghadiahkan apapun untuk pemenangnya, namun cukup diumumkan nama kota pemenangnya saja. Ide ini sepertinya ‘bisa’ mendidik para penonton di kota lain agar meminimalisir timbulnya kerusuhan dalam konser-konser musik dan yang lebih khusus lagi bisa mengangkat nominal rupiah secara signifikan untuk disumbangkan ke Aceh dan Sumatera Utara.
Jika memang akhirnya dijadikan ajang kompetisi, mungkin Malang akan menjadi salah satu saingan terberat bagi kota-kota lainnya. Untuk itu berbanggalah Malang smile, sebab konser ini bisa terlaksana dengan memecahkan rekor sumbangan terbesar (walaupun baru beberapa rangkaian kota), tanpa ada kerusuhan dan yang terpenting adalah…….. PEACE MAN.
Ah…. kapan ya konser seperti ini datang lagi ke Kota Malang?
01.00 WIB, 18 Februari 2005, koneksi internet lagi ngadat sad
Popularity: 12% [?]

Slank Rilis Album Tiga Bahasa Di Jepang

>

Jakarta, (ANTARA News) - Grup band Slank berkolaborasi dengan grup band asal Jepang, The Big Hip akan merilis album baru dalam tiga bahasa yang diluncurkan Negeri Sakura itu.

Salah satu personil Slank, Kaka di Jakarta, Jumat, mengatakan album terbarunya akan dirilis dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jepang. Lagu-lagunya diaransemen dalam irama rock n`roll yang kental.

Ia mengatakan untuk pertamakalinya harus menyanyikan lirik lagu berbahasa Jepang. Namun ia mengaku berhasil membawakan dengan baik tanpa harus kehilangan karakter sebagai vokalis Slank.

Kaka juga menekankan bahwa dalam album ini Slank dan The Big Hip melakukan kolaborasi yang apik dengan semangat rock n roll sangat menyatu, tanpa tergerus dengan Japanese rock.

Untuk rencana merilis album Slank dan The Big Hip itu, maka pada Sabtu (3 Mei) Slank berangkat ke Jepang. Rombongan grup band itu dijadwalkan berangkat pada pukul 23.45 WIB.

Slank dan The Big Hip juga akan berkolaborasi dalam konser di dua kota, yaitu Nagoya dan Tokyo. Konser di Nagoya berlangsung pada tanggal 5 Mei di Diamond Hall. Sedangkan pada konser pada 6 Mei akan diadakan di Liquid Room, Tokyo.

Kelompok Slank terdiri atas Bimbim (dram), Kaka (vokal), Abdee Negara (gitar), Ivan (bas), dan Ridho (gitar).

Album Slank-The Big Hip akan diedarkan lebih dahulu di Jepang, kemudian menyusul akan dirilis di Indonesia pada akhir Mei. Album ini berisi 12 lagu; 10 lagu diantaranya merupakan kolaborasi kedua band.

The Big Hip telah bekenalan cukup lama dengan Slank. Band ini adalah pecahan The Blue Hearts yang pernah populer di Jepang era 1980-an. Kolaborasi kedua kelompok yang digandrungi anak muda ini tampak kompak di atas panggung dalam konser ulang tahun Slank ke-24 di Pantai Karnaval Ancol.

Ketika itu Bimbim mengatakan The Big Hip adalah mitra yang baik. Kedua kelompok ini juga bekerjasama dengan baik ketika rekaman album di Jepang pada Ramadhan 2007.

"Kita sudah rekaman dengan mereka. Rencananya, awal tahun depan (2008) albumnya dirilis di Jepang dan di sini(Indonesia)," katanya.

Slank juga sedang mempersiapkan pengambilan gambar film tentang kegiatan mereka. Film yang digarap sutradara Garin Nugroho itu akan dirilis pada akhir tahun ini, tepat pada ulang tahun ke-25 Slank.

Menurut Garin, sudah lama ia ingin membuat film tentang Slank karena grup ini dinilainya sebagai wakil rakyat sesungguhnya. (*)

Konser di hamburg

Tanggal 30 Mei 2008, saat yang bersejarah: Slank konser di Jerman untuk pertama kalinya. Jelas gue udah pesan tiket jauh-jauh hari. Gue berencana nonton bareng Simon, mahasiswa Jerman yang pernah ikut program pertukaran ke Indonesia. Bremen-Hamburg bisa ditempuh dalam waktu 1 jam dengan menggunakan kereta. Tapi kereta terakhir dari Hamburg adalah jam 11 malam, padahal konsernya baru mulai jam 10. Jadi gak ada jalan lain, harus nginep di Hamburg. Untuk itu, Simon mengajak Jan, temannya yang tinggal di Hamburg untuk ikut nonton dan supaya kami punya tempat untuk bermalam. Jadilah gue pesen tiket buat 3 orang.
Tapi ternyata, ada seorang temannya Simon lagi di Hamburg, Sonia, yang ingin ikutan nonton. Padahal dua orang ini adalah orang Jerman yang belum pernah dengar musik Indonesia sekali pun!!! Ya sudahlah, asik aja bisa pergi rame-rame nonton Slank. Masalahnya, 300 tiket yang dicetak sudah habis terjual alias sold out . Jadi nasib Sonia untuk bisa ikut nonton, rada-rada gak jelas.
Saat kami berempat sampai di cafe Indra, tempat konser Slank yang dulunya merupakan tempat Beatles pertama kali konser, antrian panjang untuk masuk cafe sudah dimulai. Gue coba tanya ke teman yang jadi panitia untuk tambahan satu tiket, tapi katanya gak janji. Mereka harus lihat seberapa padat tempatnya, baru bisa memutuskan untuk menjual tambahan tiket atau tidak. Maklum saja, tempatnya tertutup, jadi kalau terlalu padat, ya gak bener juga. Nanti kalau terjadi apa-apa kan evakuasinya repot.
Ya sudah, kami menunggu saja. Sampai akhirnya gue ngeliat Massto di depan cafe lagi ngerekam penonton yang antri mau masuk. Spontan, gue langsung datengin dan nyapa. Setelah say hi , gue langsung tanya soal tambahan tiket dan menjelaskan duduk perkaranya. Diluar dugaan, Massto mengusulkan supaya gue menyerahkan tiket ke Sonia biar dia bisa masuk. Dan gue... bisa masuk ke dalam bareng Massto lewat backstage !!! Aduuuuuuh enaknya jadi anak SCC...!!!
Begitu nongolin kepala di backstage , Bunda langsung menyambut hangat, diikuti Slank dan orang-orang PuBi lainnya. Senangnya, serasa ketemu keluarga sendiri. Setelah ngobrol ngalor-ngidul, Ivan memasrahkan handycam nya ke gue. Dia minta supaya gue ngerekam konser. Tadinya gue rada-rada ragu, gak yakin bakal bisa ngerekam dengan baik. Apalagi kalo gue sibuk nyanyi dan lompat-lompat, apa jadinya tuh rekaman?? Tapi terus gue keinget Simon dan memutuskan untuk menugaskan dia merekam. Dan keputusan gue gak salah, karena Simon bangga banget bisa dikasih kepercayaan megang kameranya Ivan. Dia bahkan ‘pamer' ke penonton-penonton lain!!!
Konser dibuka oleh penampilan Sandy Sandhoro, orang Indonesia yang jadi finalis kontes nyanyi di TV Jerman. Lagu-lagunya sebagian besar Bahasa Inggris. Dan jam 10 malam waktu Hamburg, Slank tampil di panggung. Seluruh penonton yang memadati cafe langsung histeris. Lagu ‘Piss' mengudara. Penonton serentak mengacungkan 2 jari tanda peace . Mereka bernyanyi, berteriak, melompat... heboh!!! Lagu kedua ‘Bang Bang Tut'. Penonton semakin menggila. Beberapa mulai moshing dan teriakan histeris makin sering terdengar. Party dimulai!!!
Slank menampilkan sebagian besar lagu-lagu lamanya dan beberapa lagu baru berbahasa Inggris yang bakal segera rilis. Semuanya disambut penonton dengan antusias. Ruangan tertutup bikin penonton mandi keringat. Slank, kecuali Ivan, sampai harus buka baju.
Waktu lagu ‘Orkes Sakit Hati', Slank meminta 5 perempuan untuk joget bareng di panggung. Serentak, cewek-cewek yang berdiri di depan panggung langsung loncat ke atas panggung bahkan cowok-cowoknya juga!!!
Konser 1,5 jam ini ditutup dengan lagu ‘Kamu Harus Pulang'. Saat berterima kasih kepada semua pihak, Kaka bilang bahwa Hamburg adalah konser terkeren mereka selama tur di Eropa kali ini!!! Yeah, we rock !!!

Tour Konser Slank di London

Tour Konser Slank di London

28 May 2008
Grup legendaris yang bermarkas di Gang Potlot “Slank” melakukan Konser di klub “The Boderline” London, Senin siang [26/5-2008], dihadiri sekitar 300 “slanker” yang datang dari berbagai daerah di Inggris. Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia, Yuri Thamrin, pun turut pula dalam gempita para “maniak” Slank.
Para slanker Inggris disuguhi tembang I miss U, Gara gara Kamu, Tong Kosong, Virus, Drug me Up, Seen Thing, Maafkan/Terlalu Manis dan Gosip Jalanan, Kaka cs juga melantunkan lagu-lagu yang dirilis di Amerika Since you’v Been Gone, Do Sometihing serta Orkes.
Kelompok musik yang langganan memperoleh penghargaan “BASF Award`s” sebagai “Best Selling Album” mengaku senang bisa berjumpa dengan para pengemarnya di Inggris, Sebelum ke Inggris Slank juga mengisi acara di Pasar Malam Besar Tong Tong di KBRI Denhaag, Belanda. “Konser Slank di London ini juga memberikan samangat kepada anak anak Indonesia yang ada di Inggris untuk berbuat yang terbaik bagi Tanah Air,” .
Setelah Tour di Eropa ini, Slank akan merilis album baru berkolaborasi dengan band Jepang. Dengan album itu, Slank akan merambah ke pasar Negeri Sakura dan Asia Timur. Kami siap tempur di mana pun dan kapan pun kata Slank. (al)

Slank Hangatkan Suasana Dingin Kota London

London (ANTARA News)- Cuaca dingin yang ditebar oleh hujan rintik-rintik yang sejak pagi membasahi kota London, dibakar oleh musik dinamis lagu "Piss". Kelompok musik yang membawakannya adalah Slank, grup legendaris yang bermarkas di Gang Potlot, Jakarta Selatan.


Alhasil suasana "murung" ibukota negeri Kerajaan Ratu Elizabeth berubah menjadi hangat bersahabat.

Konser Slank di klub "The Boderline", London, Senin siang, dihadiri sekitar 300 "slanker" yang datang dari berbagai daerah di Inggris.

Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia, Yuri Thamrin, pun turut terlarut dalam gempita para "maniak" Slank.

"Saya juga Slanker," ujar Yuri Thamrin saat memberi sambutan sebelum grup band yang digawangi Kaka dan Bimbim itu tampil.

Sejak pukul 10 pagi para "slanker" telah berdatangan ke klub yang sering digunakan kelompok musik besar diawal kariernya manggungnya.

Perhetatan itu dibuka ucapan selamat datang dari Bunda Iffet.

"Saya biasa dipanggil bunda, saya ucapkan terima kasih atas kedatangannya," ujar Bunda Iffet.

Bagi Slank Bunda Iffet bukan hanya manajer kelompok musik yang yang menjadi "1st Indonesian MTV Icon 2005" itu, tapi "guru spiritual".

Para slanker Inggris akhirnya disuguhi tembang "I miss U", "Gara gara Kamu", "Virus", "Drug me Up", "Seen Thing", "Maafkan/Terlalu Manis" dan "Gosip Jalanan"

Lagu "Gosip Jalanan" pernah menjadi perbincangan hangat di Senayan karena dinilai menyinggung anggota dewan "Yang Terhormat", para koruptor dan para pejabat negara.

Saat vokalis Slank, Akhadi Wira Satriaji atau kerap di sapa Kaka melantumkan "Tong Kosong", para slanker pun spontan ikut bernyanyi bersama.

Seperti biasa Kaka tampil bertenjang dada, keringat membasahi tubuhnya yang dihiasi tato bermotif anak kecil. Namun, suami Natasya, ayah Solielluna (11) dan Chaska Satriaji (4) itu terus bernyanyi.

Kaka juga melantumkan lagu yang dirilis di Amerika, "Since you`v Been Gone", "Do Sometihing" serta "Orkes".

Kepada koresponen Antara London, Kaka mengaku senang bisa jumpa dengan para pengemarnya di Inggris. Sebelum ke Inggris, Kaka cs juga mengisi acara di Pasar Malam Besar Tong Tong di KBRI Denhaag, Belanda.

"Senang banget-senang banget bisa manggung di Inggris," ujar Kaka yang pernah terjebak dalam dunia hitam narkoba. Kata Kaka, mereka bisa manggung di Kerajaan Inggris hanya berbekal mental tempur.

Kelompok musik yang langganan memperoleh penghargaan "BASF Award`s" sebagai "Best Selling Album" menyatakan kagum dengan para perantau Indonesia di Inggris.

Kaka mengatakan pada dasarnya orang Indonesia senang merantau dan berpergian jauh jauh. "Saya nggak bisa minta mereka pulang, yang penting adalah Pound dan Euro-nya dikirim ke Indonesia untuk membantu saudaranya," ujarnya.

Sementara itu Bimo Setiawan Almachzumi yang kerap disapa Bimbim mengatakan bahwa ia sangat terkesan bisa manggung di London, karena banyak kenalan baru.

Di London, konser Slank juga ditonton oleh para penggemar musik rock asal Inggris.

Sherli Harisson datang jauh-jauh dari kota Norwich demi menonton Slank. Demikian juga Nani Clansey yang bekerja di perusahaan penerbitan di pusat kota London, Lies Parish beserta suami Marks Parish dan putri mereka, Maria. Mereka semua menyukai musik Rock.

"Konser Slank di London juga memberikan samangat kepada anak anak Indonesia yang ada di Inggris untuk berbuat yang terbaik bagi Tanah Air," ujar Nani, slanker yang sudah tinggal di Inggris selama bertahun-tahun. Nani berharap hendaknya lebih banyak lagi kelompok musik Indonesia manggung di Inggris.

Sherly Harisson yang menetap di Norwich selama 11 tahun mengaku memiliki dua kaset Slank, namun banyak lagu-lagu Slank yang tidak diketahuinya.


BBM

Dalam konser itu, Bimbim mengaku sangat prihatin dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi kini. Ia mengharapkan agar Indonesia keluar saja dari OPEC.

Bagi penggemar karya-karya Rolling Stones itu, Indonesia tak perlu lagi menjadi anggota kelompok negara pengekspor minyak, karena sekarang Indonesia menjadi pengimpor netto (nett importir) minyak.

Pulang dari Tour di Eropa, Slank akan merilis album baru berkolaborasi dengan band Jepang. Dengan album itu, Slank akan merambah ke pasar Negeri Sakura dan Asia Timur.

"Kami siap tempur dimanapun dan kapanpun," ujar Kaka.